Senin, 19 Juli 2010

Pemetaan Sosial Desa Mandalakasih


Landscape Desa Mandalakasih

PEMETAAN SOSIAL DESA MANDALAKASIH

Dari hasil sosialisasi terhadap masyarakat sekitar yang kami lakukan maka dapat dilihat bahwa masyarakat di desa Mandalakasih Dusun Punaga, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, baik yang memiliki lahan sendiri maupun yang hanya menjadi buruh atau penggarap orang lain.
Keterbatasan lapangan kerja di desa mandalakasih menyebabkan banyak kepala keluarga yang memilih bekerja di luar daerah. Kebanyakan kepala keluarga tersebut memilik ke pulau sumatera khususnya di Kota Padang. Sebaliknya, ibu dan anak-anaknya tinggal di desa mandalakasih dan hanya menjadi ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak-anaknya. Tetapi ada juga ibu-ibu yang berkerja sebagai buruh tani atau kebun. Gambaran kepala keluarga yang mencari lapangan pekerjaan di luar daerah menunjukan bahwa tingkat ekonomi masyarakat yang kurang mencukupi.
Masyarakat desa mandalakasih pada dasarnya sudah memiliki kesadaran tentang kesehatan dan sanitasi tetapi masalah ekonomi kembali lagi menjadi hambatan dalam mewujudkan tingkat kesehatan dan sanitasi yang baik. Salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan misalnya TBC, tipus, gastritis, diare, gangguan pernafasan, gangguan kulit, gangguan pencernaan, serta endemic malaria. Masalah yang berhubungan dengan kesehatan di desa mandalakasih ini juga dapat dilihat dengan tingkat kematian ibu dan bayi yang tinggi, dimana hal tersebut disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang menggunakan dukun beranak untuk mengatasi kelahiran dengan alasan sudah dilakukan turun-temurun, dan memberikan pelayanan tambahan setelah kelahiran seperti mencuci baju dan sebagainya. Kasus kematian ibu dan anak tersebut terjadi ketika terdapat sesuatu yang tidak biasa dengan kehamilan ataupun kelahiran maka tindakan yang dapat dilakukan tidak dapat seperti apabila menggunakan Puskesmas.
Jumlah anak usia sekolah di desa mandalakasih tergolong besar dan dilengkapi dengan sarana pendidikan yang cukup. Terhitung di desa ini ada 4 Sekolah Dasar Negeri, 2 Ibtidaiyah, 1 Tsanawiyah serta beberapa Taman Kanak-Kanak dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 2 dan Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 3 mendapat bantuan dari Australia yang sekarang ini dalam proses pengerjaaan bertepatan dengan masa liburan sekolah, tetapi sejauh ini bantuan yang terealisasi adalah kepada Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 3. Kegiatan luar sekolah dirasakan sangat kurang sehingga anak-anak di desa mandalakasih kegiatannya hanya bermain ketika masa liburan sekolah seperti sekarang ini.
Di beberapa daerah tertentu desa mandalakasih, terdapat home industry berupa pembuatan tahu, tempe, kerupuk, keripik dan gula aren. Terdapat juga banyak pohon kelapa yang buahnya dijual oleh masyarakat, tetapi karena dijual tanpa diolah terlebih dahulu maka harga jualnya menjadi sangat rendah yaitu sekitar Rp 700 sampai Rp 800. Padahal apabila dapat diolah menjadi produk olahan lain maka harga jualnya dapat menjadi lebih tinggi dan memberi keuntungan yang lebih tinggi pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar