Senin, 19 Juli 2010

Potensi Home Industry Keripik Singkong dan Kerupuk Desa Mandalakasih

Desa Mandalakasih terdapat industri keripik dan kerupuk berskala industri rumahan (home industry). Industri ini cukup menjanjikan jika dilihat dari perkembangannya. Keripik singkong asli tanpa bahan pengawet menjanjikan rasa yang lebih enak dibanding keripik singkong kemasan. Kerupuk buatan rumahan di desa ini juga tidak kalah nikmat dibanding keripiknya.
Sayang, daerah penjualan kerupuk masih sekitar daerah pameungpeuk dan paling jauh di Kabupaten Garut. Sedangkan untuk keripik daerah pemasarannya masih sekitar Garut, namun jika ada pesanan khusus bisa samapai Jakarta. Potensi yang cukup besar ini, memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan ini jika ditanggulangi dengan baik akan membuat perkembangan industri ini menjadi lebih baik.
Kelompok KKNM-Mandalakasih sudah meneliti dan mensurvey kemungkinan yang dapat dilakukan untuk memajukan industri rumahan keripik dan kerupuk dari segi ekonomi.
hal yang perlu dikembangkan agar industri yang ada dapat berkembang lebih maju adalah:
Pembantuan perhitungan harga pokok produksi
Selama ini, pabrik kerupuk masih menghasilkan 300 ikat per hari, 1 ikat terdiri dari 5 kantong. Harga jual per ikat adalah Rp. 8000,-. Rata-rata penjualan per hari adalah Rp. 2.400.000,-. Untuk pabrik keripik, produksi per hari adalah 200 kg per hari. Dengan harga jual per kg adalah Rp. 15000,-. Rata-rata penjualan per hari adalah Rp 3.000.000,-
Pemberian branding serta packaging
Pabrik kerupuk menghasilkan 1500 kantong kerupuk tanpa merk serta packaging yang bisa menambah nilai jual kerupuk. Pabrik hanya mengemas produknya dengan plastik transparan berukuran 50 gram dan di ikat dengan sebuah karet. Kemasannya sama sekali tidak terdapat inisial pabrik pembuat atau inisial nama pemilik pabrik, sehingga tidak terbentuk sebuah identitas mengenai produk yang bisa membedakan dengan kompetitor lain. Hal ini bisa dijadikan peluang untuk membentuk sebuah identitas, branding, dan packaging produk untuk menambah nilai jual, ketertarikan dan kepercayaan pasar terhadap produk tersebut.

Dengan demikian industri rumahan yang mempekerjakan ibu-ibu dan pemuda sekitar dapat menjanjikan untuk segi finansial penduduk dan menjadi pemicu daerah sekitar dapat mandiri mengembangkan potensi industri yang ada. Karena dari segi kualitas dan kuantitas keripik dan kerupuk asli Mandalakasih sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Penyuluhan Malaria Mandalakasih


suasana penyuluhan dan pengambilan sampel darah


Mahasiswa sedang memberi penyuluhan malaria


pembagian obat pencegahan malaria mendapat antusias ekstra sore itu



akses menuju tempat penyuluhan melewati anak sungai dan perkebunan



Desa Mandalakasih merupakan daerah endemik malaria. Lahan pertanian yang luas, tingkat kebersihan lingkungan, sungai dan pengetahuan masyarakat yang rendah akan pencegahan wabah malaria menjadi faktor yang paling mempengaruhi mengapa Mandalakasih merupakan daerah endemik malaria.
Oleh karena itu, kelompok KKNM-Mandalakasih membuat sebuah rancangan program penyuluhan dan pembagian obat pencegahan wabah malaria dan bekerja sama dengan puskesmas DTP Pamengpeuk mengadakan pengambilan sample darah untuk uji malaria untuk masyarakat.
Berikut data Penyuluhan Malaria yang sudah dilakukan Selasa, 6 Juli 2010.
Sasaran : Warga kampung Baru dan kampung Punaga desa Mandalakasih
Tujuan : mengedukasi warga tentang cara pencegahan Malaria
Metode : penyuluhan person to person pada saat kegiatan pengambilan sampel yang dilaksanakan oleh PUSKESMAS DTP Pameungpeuk
Materi : pengetahuan tentang gejala, pengobatan, serta pencegahan malaria secara umum
PENYULUHAN MALARIA
Tempat : Madrasah di Kampung Baru desa Mandalakasih
Waktu : 16.00 -17.00
Rangkaian kegiatannya :
- Pengambilan sample darah untuk uji malaria yg dilakukan oleh Puskesmas DTP Pamengpeuk
- Penyuluhan tentang gejala pengobatan dan pencegahan malaria yang dilakukan oleh mahasiswa KKNM UNPAD
Jumlah peserta :
- Yang diambil sample darahnya : 26 orang
- Yang dari puskesmas : 3 orang
Hasil :
95 % peserta presentasi menerima materi presentasi dengan baik

Metode penyuluhan Malaria dipimpin oleh mahasiswa fakultas kedokteran Unpad dan diikuti oleh seluruh anggota kelompok KKNM-Mandalakasih. Pembagian kertas mengenai point-point yang menjelaskan wabah, serta penanggulangannya mendapat respon yang baik berupa beberapa pertanyaan mengenai malaria.
Pembagian obat pencegahan malaria dan pengambilan sampel darah juga mendapat antusiasme yang baik. Masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan mendapatkan pencegahan yang lebih karena lingkup kerja mereka yang lebih beresiko terkena malaria.

Kurangnya potensi pariwisata di pantai punaga


Sampah laut yang mengotori pesisir pantai punaga



Pemandangan Pantai mandalakasih dan masyarakat sdg mencari impun



sore itu kami menyusuri sawah-sawah yang berada di dusun punaga, Desa mandalakasih, Jawa Barat. kami bermaksud untuk mengunjungi pantai yang berada di lokasi tempat kami menjalani kegiatan KKN. Setelah melewati pematang-pematang sawah, sampailah kami di tempat yang kami tuju. Namun, kami melihat tidak ada potensial untuk menjadikan pantai ini sebagai kawasan wisata. Di pantai itu, kami hanya melihat sampah dan kayu yang berserakan di bibir pantai. Pertanyaan kami sama. Bagaimana bisa dijadikan tempat pariwisata?
Sore itu kami bertemu dengan Agan sudrajat (46) yang kebetulan sedang mencari ikan impun. “pantai ini kotor karena banyak orang membuang sampah ke sungai atau langsung ke laut. Jadi sampah-sampah itu bertebaran di pantai. Susah membersihkannya. Karena sampah-sampah ini pula, kami jadi susah mencari ikan impun” tegasnya. Memang benar apa yang dikatakan Agan. Setelah perbincangan itu, kami hanya melihat sampah-sampah yang tersangkut di jaring yang ia gunakan sebagai alat penangkap ikan impun.
Tak lama kami menyusuri bibir pantai dan seketika air laut membasahi kaki kami. Kami melihat bahwa ombak di pantai cukup besar. Berbahaya jika pantai ini dijadikan tempat pariwisata. “maka dari itu, pantai ini tidak bisa dijadikan tempat pariwisata karena ombaknya besar” ujar Agan yang memang sudah berpuluh-puluh tahun mencari nafkah di tempat ini. Tak lama kami melanjutkan perjalanan kami ke daerah lain di pantai itu.
Selain ombak yang besar, tekstur bibir pantai yang cukup terjal juga menjadi alasan mengapa pantai punaga tidak bisa dijadikan tempat pariwisata. Yeti (42) yang kami temui sedang mencari ikan impun di pantai yang sama menuturkan, “kedalaman pantai bisa mencapai 10 meter. Sangat berbahaya jika orang pada berenang disini. Nelayan pun tidak berani melaut dengan keadaan pantai yang kayak gini.” Tekstur tanah di pantai yang tidak rata pun menyebabkan pantai tidak menarik. Kami menemukan ada bagian pada pantai tersebut yang tinggi, ada juga yang rendah. Lagi pula di pantai tersebut juga terdapat muara sungai yang mengalir.
Keadaan pantai yang seperti itu membuat kami memastikan bahwa pantai punaga tidak bisa dijadikan tempat pariwisata. Namun, bukan berarti ada alasan yang membuat kita tidak mengunjungi pantai punaga. Salah satu hal yang menarik dari pantai punaga ialah para pencari ikan impun. Kita bisa melihat bagaimana masyarakat punaga menangkap ikan. Kami beruntung. Hari itu merupakan hari dimana banyak masyarakat punaga yang mencari ikan impun.

Peletakan Batu Pertama Pertokoan Desa Mandalakasih


jajaran pemerintahan desa bersama mahasiswa mengikuti acara peletakan batu pertama pertokoan


Peletakan Batu Pertama oleh Pengembang



Pertokoan baru, di lokasi Lama
Peletakan batu pertama untuk pembangunan pertokoan baru di kecamatan pameungpeuk, kabupaten garut, Jawa barat berlangsung pada hari Selasa (6/7). Acara tersebut dihadiri oleh pejabat desa dan tokoh masyarakat. Pertokoan baru akan di bangun di areal pasar lama yang terbakar. Menurut Wawan Anwar selaku kepala desa mandalakasih, pertokoan baru tersebut di bangun untuk menggantikan pasar lama yang terbakar 10 tahun lalu.
“pasar lama terbakar karena hubungan pendek arus listrik. Untuk itu perlu dibangun pertokoan baru agar ekonomi masayrakat dapat kembali pulih” tegas Wawan Anwar. Selain untuk memulihkan ekonomi masyarakat, pasar ini juga bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja baru untuk masyarakat kecamatan pameungpeuk. Di daerah ini, banyak masyarakat yang membutuhkan lapangan pekerjaan.
Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh Jujun J.K, Camat Pameungpeuk. “nantinya, pertokoan ini akan menjadi salah satu roda ekonomi masyarakat. Pertokoan ini juga akan ramai dikunjungi karena merupakan jalan lintas pantai selatan” jelasnya. Tidak ketinggalan, pejabat desa dan tokoh masayarakat yang hadir pun turut memberikan sambutan. Selain pejabat desa dan tokoh masyarakat, mahasiswa UNPAD yang sedang melaksanakan KKN juga hadir di acara tersebut.

Pemetaan Sosial Desa Mandalakasih


Landscape Desa Mandalakasih

PEMETAAN SOSIAL DESA MANDALAKASIH

Dari hasil sosialisasi terhadap masyarakat sekitar yang kami lakukan maka dapat dilihat bahwa masyarakat di desa Mandalakasih Dusun Punaga, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, baik yang memiliki lahan sendiri maupun yang hanya menjadi buruh atau penggarap orang lain.
Keterbatasan lapangan kerja di desa mandalakasih menyebabkan banyak kepala keluarga yang memilih bekerja di luar daerah. Kebanyakan kepala keluarga tersebut memilik ke pulau sumatera khususnya di Kota Padang. Sebaliknya, ibu dan anak-anaknya tinggal di desa mandalakasih dan hanya menjadi ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak-anaknya. Tetapi ada juga ibu-ibu yang berkerja sebagai buruh tani atau kebun. Gambaran kepala keluarga yang mencari lapangan pekerjaan di luar daerah menunjukan bahwa tingkat ekonomi masyarakat yang kurang mencukupi.
Masyarakat desa mandalakasih pada dasarnya sudah memiliki kesadaran tentang kesehatan dan sanitasi tetapi masalah ekonomi kembali lagi menjadi hambatan dalam mewujudkan tingkat kesehatan dan sanitasi yang baik. Salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan misalnya TBC, tipus, gastritis, diare, gangguan pernafasan, gangguan kulit, gangguan pencernaan, serta endemic malaria. Masalah yang berhubungan dengan kesehatan di desa mandalakasih ini juga dapat dilihat dengan tingkat kematian ibu dan bayi yang tinggi, dimana hal tersebut disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang menggunakan dukun beranak untuk mengatasi kelahiran dengan alasan sudah dilakukan turun-temurun, dan memberikan pelayanan tambahan setelah kelahiran seperti mencuci baju dan sebagainya. Kasus kematian ibu dan anak tersebut terjadi ketika terdapat sesuatu yang tidak biasa dengan kehamilan ataupun kelahiran maka tindakan yang dapat dilakukan tidak dapat seperti apabila menggunakan Puskesmas.
Jumlah anak usia sekolah di desa mandalakasih tergolong besar dan dilengkapi dengan sarana pendidikan yang cukup. Terhitung di desa ini ada 4 Sekolah Dasar Negeri, 2 Ibtidaiyah, 1 Tsanawiyah serta beberapa Taman Kanak-Kanak dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 2 dan Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 3 mendapat bantuan dari Australia yang sekarang ini dalam proses pengerjaaan bertepatan dengan masa liburan sekolah, tetapi sejauh ini bantuan yang terealisasi adalah kepada Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 3. Kegiatan luar sekolah dirasakan sangat kurang sehingga anak-anak di desa mandalakasih kegiatannya hanya bermain ketika masa liburan sekolah seperti sekarang ini.
Di beberapa daerah tertentu desa mandalakasih, terdapat home industry berupa pembuatan tahu, tempe, kerupuk, keripik dan gula aren. Terdapat juga banyak pohon kelapa yang buahnya dijual oleh masyarakat, tetapi karena dijual tanpa diolah terlebih dahulu maka harga jualnya menjadi sangat rendah yaitu sekitar Rp 700 sampai Rp 800. Padahal apabila dapat diolah menjadi produk olahan lain maka harga jualnya dapat menjadi lebih tinggi dan memberi keuntungan yang lebih tinggi pula.

Profil Wilayah Desa Mandalakasih


selain survey dan observasi wwcr adlh cara ampuh untuk mengetahui profil wilayah

desa mandalakasih sebagian besar adalah persawahan yang terbentang luas

PROFIL WILAYAH

LETAK GEOGRAFIS

Desa Mandalakasih terletak di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut dengan luas wilayah 548,44 Ha. Adapun batas-batas wilayah dari daerah ini terdiri atas empat bagian yaitu sebelah utara berbatasan dengan desa Paas, sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah barat dengan desa Pameumpeuk, dan sebelah timur dengan desa Mekarsari. Berdasarkan perbatasan ini Desa mandalakasih berada di belakang Kecamatan Pameungpeuk dengan jarak 0,25 km. Sedangkan jarak dari ibukota kabupaten garut sekitar 85km dan jarak dari propinsi sekitar 160 km.

Kondisi geografis desa mandalakasih terletak pada daerah dataran rendah dan memiliki curah hujan yang mencapai 2000/3000 mm/tahun. Ketinggian tanah desa mandalahkasih dari permukaan laut adalah 1m dengan suhu rata-rata mencapai 320C.

Sebagian besar wilayah desa mandalakasih diperuntukkan untuk sawah dan lading yaitu seluas 356 Ha. Sisanya diperuntuk untuk pemukiman dan peumahan yaitu seluas 88 Ha, untuk empang 8 Ha, perkuburan 2 Ha. Untuk jalan dan bangunan umum masing-masing 1 ha dan sisanya sebesar 91 Ha digunakan untuk lainnya.

KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data maret 2009 jumlah penduduk desa mandalakasih adalah 6016 orang dengan pembagian 3453 orang penduduk laki-laki dan 2563 orang penduduk perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut, masyarakat desa mandalakasih terdiri 1793 keluarga.

Profesi yang dijalani masyarakat Desa Mandalakasih terdiri dari karyawan, wirausaha/pedagang, tani, pertukangan, buruh tani, pensiunan, dan jasa. Berdasarkan pekerjaan, penduduk Mandalakasih mayoritas memiliki pekerjaan sebagai buruh tani yaitu sebesar 1987 orang disusul oleh tani sebesar 654 orang. Penduduk dengan mata pencaharian karyawan sebagian besar adalah karyawan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 158 orang dan yang paling sedikit adalah ABRI yaitu sebanyak 5 orang,. Desa Mandalakasih juga memiliki pencaharian sebagai wiraswasta/pedagang yaitu sebanyak 221 orang dan yang berkerja dibidang jasa ada 15 orang. Dan masyakat Desa Mandalakasih juga memiliki pensiunan sebanyak 118 orang.

TINGKAT PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan di desa mandalakasih tidak terlalu tertinggal. Hal ini terlihat dari jumlah lulusan sekolah dari masyarakat desa mandalakasih. Jumlah lulusan terbesar dari masyakat desa mandalakasih adalah lulusan dari Sekolah menengah atas, disusul dari lulusan sekolah dasar, selanjutnya lulusan sekolah menengah pertama. Selain lulusan sekolah, masyarakat desa mandakasih juga memilik masyarakat yang lulus dari akademi (D1-D3) dan juga lulusan sarjana (S1-S3). Adapun jumlah lulusan dari SMA berjumlah 1357 orang dan jumlah lulusan untuk sarjana berjumlah 68 orang.

Di desa mandalakasih juga terdapat beberapa sekolah yang mendukung kemajuan pendididkan di desa Mandalakasih. Adapaun sekolah yang terdapat di desa mandalakasih adalah TK/PAUD, Sekolah dasar, ibtidaiyah, Tsanawiyah dan tempat kursus menjahit.

TK/PAUD yang ada di desa mandalakasih berjumlah 1 pada tahun 2009, sekolah dasar terdapat 4 SD Negeri. Untuk sekolah yang berkaiatan dengan agama terdiri dari madrasah Ibtidaiyah yang berjumlah 1 buah dan Madrasah Tsanawiyah terdiri dari 2 Tsanawiyah. Tenaga pengajar di Sekolah Dasar Mandalakasih terdapat 24 orang, dan siswa sekolah dasar negeri tersebut terdapat sekitar 864 siswa.

Di desa mandalakasih juga terdapat tempat pendididkan non formal berupa tempat kursus yaitu kursus menjahit. Tempat kursus menjahit terdapat di 2 tempat dengan 4 orang pelatih dan sekitar 60 orang murid.

SARANA DAN PRASARANA

Sarana yang terdapat di desa mandalakasih berupa sarana olah raga adalah 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan volley, 1 lapangan bulutangkis, dan 5 lapangan tenis meja. Sedangkan sarana peribadatan yang ada di desa mandalakasih adalah yaitu mesjid dan mushala.

Prasarana yang berkaitan dengan perhubunga berupa jalan desa sepanjang 7.3 km, jalan kabupaten 0.5 km, jalan propinsi 0.5 km. Jembatan 4 buah dengan panjang 0.3 km. sarana perhubungan ini berfungsi untuk kelancaran transportasi yang mendukung kelancaran kehidupan masyarakat desa mandalakasih khususnya untuk perhubungan dengan masyarakat lainnya. Sedangkan untuk masalah komunikasi terdapat pemancar radio 1 buah. Pemancar radio ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Sebagai sarana untuk membantu kelancaran transportasi dan perpindahan warga terdapat beberapa alat transportasi. Alat transportasi yang tersedia di desa mandalaksih adalah becak 20 buah, sepeda motor 576 buah, mikrolet 8 buah, mobil dinas 3 buah, mobil pribadi 25 buah.

POTENSI

Potensi yang terdapat dalam desa masyarakat dapat berupa pertanian, pertambangan, industry kecil, maupun pertambangan. Mengenai potensi pertanian terdapt lahan pertanian yang luas. Lahan pertanian ini sebagian besar ditanami denga padi, dan sisanya dimanfaatkan dengan tanaman lain. Adapun hasil pertanian yang dihasilkan adalah padi sebanyak 268 ha dan 1540 ton (data maret 2009), pisang 2 ha, kelapa 10 ha, dan singkong.

Selaian pertanian di desa ini juga terdapat perternakan dan perikanan. Potensi perikanan yang ada adalah terdapatnya empang/kolam perikanan seluas 8 ha. Untuk Peternakan, di desa mandalakasih terdapat beberapa jenis peternakan. Adapun jenis peternakan yang ada adalah:

- Ayam kampung

- Itik

- Kambing

- Domba

- Sapi

Hal yang menjadi tambahan potensi bagi desa mandalakasih adalah terdapatnya pertambangan pasir sebanyak 2678 M3. Pasir ini bermanfaat untuk pembangunan yang ada. Pasir-pasir yang ada kebanyakan belum begiti dimanfaatkan.

Desa mandalakasih yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia memiliki potensi pariwisata berupa wisata pantai. Jika hal ini dikembangkan dengan baik akan memberikan hasil yang bermanfaat untuk pengembangan desa. Akan tetapi saat ini potensi ini masih belum dikembangkan. Pantai yang ada masih sedikit kotor sehingga perlu perawatan yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk kunjungan wisata.